Wawancara (interview) Merupakan suatu kegiatan
bertanya jawab Untuk memperoleh data/informasi dengan cara menanyakan secara
langsung kepada narasumber.
Jenis jenis Wawancara
Ditinjau dari segi
pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
·
Wawancara bebas
Dalam wawancara bebas,
pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus
diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan.
Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali.
·
Wawancara terpimpin
Dalam wawancara
terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan
terinci.
·
Wawancara bebas terpimpin
Dalam wawancara bebas
terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara
terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang
apa-apa yang ditanyakan secara garis besar.
Sikap yang harus dimiliki pewawancara
Saat melakukan wawancara, pewawancara
harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki
seorang pewawancara adalah sebagai berikut:
·
Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap
informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh
keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak.
·
Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si
responden.
·
Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama.
Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun
keberadaannya.
·
Hindari
ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat
menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji.
Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan
meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu
mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah.[1]
1.
Persiapan Wawancara
Ada
beberapa langkah yang perlu kamu perhatikan untuk melakukan wawancara yang baik
dan sistematis secara berikut:
a.
Menentukan pokok permasalahan dan nara
sumber yang akan diwawancara.
b.
Menyusun pertanyaan wawancara.
Daftar
pertanyaan untuk wawancara disusun dengan ketentuan sebagai berikut.
1.) Membuat
pertanyaan yang sesuai dengan pokok yang dibahas.
2.) Menggunakan
kata yang tepat
3.) Menyusun
kalimat tanya yang tidak menyinggung perasaan, usahakan menggunakan kata yang
komunikatif.
4.) Menghindari
pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh narasumber.
2.
Etika dalam Berwawancara
Pada
saat kamu mewawancarai seorang narasumber, kamu harus mengetahui etika sopan
santun dalam berwawancara. Antara lain sebagai berikut.
a. Menjalin
hubungan baik dengan narasumber, misalnya datang tepat waktu.
b. Menyampaikan
pertanyaan dengan sopan, ramah, dan komunikatif.
c. Jangan
menyela pembicaraan narasumber.
d. Menyampaikan
pertanyaan secara singkat dan jelas.
Pertanyaan dalam
berwawancara mencakup unsur 5w + 1h yakni:
1. What = Apa
2. When = Kapan
3. Where = Dimana
4. Why = Mengapa
5. Who = Siapa
6. How = Bagaimana
Contohnya:
1. Program
apa saja yang bapak Luncurkan?
2. Kapan
bapak meluncurkan program-program ini?
3. Dimana
saja daerah-daerah yang sudah mengikuti program-program ini?
4. Mengapa
program-program tersebut dibuat?
5. Siapa
saja yang ikut berpartisipasi dalam progam ini?
6. Bagaimana
perjalanan dari program bapak ini?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar